Amerika Serikat Melunak, Tak Veto Lagi Draf Resolusi DK PBB soal Agresi Militer Israel

Rapat Dewan Keamanan PBB bahas Ageresi Militer Israel ke Palestina

Jakarta – Sahabat Rakyat.com – Voting Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di New York untuk menetapkan resolusi agresi Israel ke Palestina kembali molor, Jumat (22/12).
menurut salah satu sumber AFP melaporkan, Amerika Serikat kemungkinan mengisyaratkan tak akan lagi memveto resolusi DK PBB untuk mendesak gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Amerika Serikat (AS) diketahui Sebelumnya menolak sejumlah draf proposal resolusi sehingga kemungkinan tidak akan melakukan veto pada pemungutan suara anggota Dewan Keamanan Persayrikatan Bangsa Bangsa (DK PPB), rencana voting DK PPB, yang sedianya digelar pada Rabu (20/12), mengalami beberapa kali pengunduran sampai jadwal pada Jumat (22/12) untuk waktu yang belum ditentukan.

Pengunduran jadwal voting DK PBB disebut-sebut untuk memberikan waktu bagi sejumlah negara melobi AS agar tidak melakukan veto lagi soal resolusi di Gaza.

mengutip dari media CNN Indonesia, AFP menegaskan satu kalimat kunci di draf itu yang akhirnya disepakati AS yakni, “Langkah-langkah mendesak untuk segera membuka akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, dan juga untuk menciptakan kondisi untuk menghentikan permusuhan yang berkelanjutan,” demikian kalimat di draf baru yang disetujui AS, seperti dilaporka AFP.

Kalimat itu tidak secara jelas menyebutkan seruan untuk segera mengakhiri pertempuran di Gaza.

Lebih lanjut, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan “jika resolusi itu diajukan apa adanya, maka kami akan dapat mendukungnya.”
Ia kemudian membantah draf resolusi itu sengaja dibikin lemah agar AS menyetujuinya.

“Draf resolusi itu merupakan resolusi yang sangat kuat yang secara penuh didukung oleh negara-negara Arab,” ia mengatakan.

Perdebatan diplomatis di markas PBB Manhattan menyebabkan agenda voting DK PBB mengalami beberapa kali pengunduran jadwal. Padahal, situasi di Gaza semakin memburuk dengan terus meningkatnya jumlah korban tewas akibat agres militer israel.

Hampir semua negara di dunia megecam agersi militer israel yang sudah tidak berkeprimanusia serta mendesak PBB untuk segera melakukan resolusi damai di palestina, mengingat kondisi di Gaza semakin memprihatinkan dengan bertambah terus korban jiwa, terutama balita dan anak-anak.

untuk kita ketahui kondisi gaza porak poranda, fasilatan umum seperti Rumah sakit, Pasar Tradisional turut di bombardir israel. (redaksi).