Akibat Banjir 25 Februari, Pusat Bisnis Jakarta Rugi Rp56,7 Miliar

Jakarta, – Pusat perbelanjaan di Jakarta diperkirakan merugi Rp56,7 miliar akibat banjir yang kembali melanda pada 25 Februari 2020.

“Total kerugian transaksi pusat bisnis kurang lebih Rp56.728.500.000,” kata Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sarman Simanjorang dalam diskusi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat.

Kerugian diderita pusat bisnis khususnya di wilayah barat dan utara yang paling banyak mengalami kerugian akibat lumpuhnya kegiatan transaksi pada 25 Februari lalu.

Sarman mengatakan berdasarkan data yang dihimpun HIPPI ada dua kawasan pusat perbelanjaan yang mengalami kelumpuhan selama banjir Jakarta 25 Februari. Yaitu kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dan kawasan Glodok/Mangga Dua, Jakarta Barat.

Untuk kawasan Jakarta Barat, tercatat sebanyak 21 pertokoan tutup karena ruas jalan menuju kawasan itu tidak dapat diakses.

Baca juga: Pemkot Jaktim distribusikan bantuan 800 paket sembako
Baca juga: Keluarga Pangeran Jayakarta khawatir longsor di pemakaman meluas

Kerugian di masing-masing tempat, yaitu Rp31 miliar dan Rp18 miliar. Sedangkan 400 dari 1000 ritel yang ada di Jakarta harus merugi sebesar Rp4 miliar.

Lalu kerugian juga terjadi di pasar tradisional. Sebanyak 20 pasar tradisional dengan kapasitas 2.500 kios merugi sebesar Rp1,25 miliar.

Terakhir untuk usaha restoran, tercatat sebanyak 3.957 gerai mengalami penurunan omzet sebesar 50 persen dengan total kerugian Rp1,97 miliar.

“Kerugian tersebut dihitung dari jumlah transaksinya, belum dari sisi logistik dan transportasinya. Meski demikian jika ditambahkan pun nampak tidak beda jauh,” kata Sarman.

Kerugian yang dialami Jakarta akibat banjir, menurut Sarman, tidaklah terlalu besar dan tergolong kecil.

Hal itu pun diperkuat oleh pernyataan Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Panca Wibowo.

“Kerugiannya relatif kecil, yaitu 0,025 persen. Itu kerugian yang ditimbulkan banjir Jakarta ini,” kata Hamid. (Ant)